Wajib Waspada, Ini 5 Makanan Khas Lebaran Pemicu Jerawat

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, apa saja menu yang sudah Anda persiapkan di meja makan nanti? Tidak sanggup dimungkiri, ya, kecuali Lebaran sesungguhnya bogorklik tetap identik dan tidak lengkap rasanya tanpa aneka menu serta kudapan sedap favorit yang menggugah selera. Mulai dari rendang, opor ayam, kue kering, dan aneka camilan khas tempat lainnya. Semua pasti setuju, kan?

Tapi tahukah Anda kecuali makanan yang dimakan terutama selagi Lebaran, ternyata sanggup jadi keliru satu penyebab munculnya jerawat? Kok bisa? Hal ini sebab lebih dari satu type makanan bersama bahan dasar tertentu, rupanya mempunyai takaran seperti gula atau lemak yang lumayan tinggi dan pemicu jerawat, lho.

Ditambah peristiwa seperti Lebaran pun sering sekali dijadikan sebagai ajang ‘balas dendam’ untuk makan besar dan banyak setelah 30 hari kita merintis ibadah puasa. Jadi, Anda biasanya bakal makan lebih banyak daripada sebelumnya. Siapa yang seperti ini?

Duh, jangan sampai peristiwa hari kemenangan yang hanya setahun sekali ini kudu terlewatkan begitu saja, hanya sebab satu-dua jerawat yang keluar tiba-tiba. Untuk itu, sebagai keliru satu upaya pencegahan munculnya jerawat, yuk, kenalan dulu bersama berbagai type makanan sebagai pemicu inflamasi datangnya jerawat!

1. Aneka kue kering

Lebaran tidak lengkap rasanya tanpa hidangan kue kering, seperti nastar, putri saju, sagu keju, dan lainnya. Rasanya yang sedap dan manis, sayangnya tidak “disukai” oleh kulit. Sebab kue kering yang biasanya memakai bahan dasar telur, susu, dan gula kaya bakal lemak dan protein yang sanggup menambah hormon insulin. Hormon insulin yang tinggi, sanggup membuahkan minyak berlebih pada kulit wajah dan mengakibatkan jerawat.

Sebagai alternatifnya, Anda sanggup menyebabkan atau membeli kue bersama berbahan dasar gluten-free dan dairy-free.

2. Makanan bersantan

Menu bersantan seperti opor ayam, gulai, maupun lontong sayur tidak sanggup dipisahkan dari Lebaran. Walaupun santan menyebabkan masakan gurih, tetapi sayangnya kaya bakal lemak di dalamnya. Biar tidak terlalu banyak lemak yang dikonsumsi di dalam sehari, pastikan Anda juga menyelinginya bersama makanan bergizi lain seperti buah dan sayur.

3. Makanan pedas

Tidak hanya makanan bersantan, makanan pedas pun seringkali jadi menu pelengkap selagi Lebaran. Apalagi sebagai pelengkap ketupat sayur bersama telur balado dan sambal goreng ati. Walaupun nikmat, makanan pedas juga sanggup menambah memproses minyak pada wajah yang sanggup menyebabkan jerawat.

4. Minuman Manis

Sudah banyak makan, paling sedap ditutup bersama minuman manis nan segar. Es kolang-kaling, es campur, atau es buah rasanya begitu lezat. Meskipun begitu, takaran gula di dalam minuman manis dari sirup atau kental manis terlalu tinggi. Jadi, jangan dikonsumsi terlalu banyak. Selain itu, Anda sanggup mengambil alih minuman yang tidak kalah segar bersama es kelapa bersama air jeruk peras bersama gula sedikit atau tanpa gula mirip sekali.

5. Keripik dan kerupuk

Rasa garing dari keripik dan kerupuk sanggup menambah selera makan. Sayangnya, sebab digoreng bersama minyak yang banyak, hal ini sanggup menambah memproses sebum pada jaringan kulit yang sanggup menyebabkan jerawat.

Dari sejumlah makanan di atas, bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsinya mirip sekali. Namun, pastikan mengonsumsi sepatutnya saja dan memperhatikan reaksi kulit. Khususnya bagi yang mempunyai kulit peka dan berminyak.

Putera Sampoerna Foundation Bantu Kembangkan Potensi Lebih dari 30 Ribu Guru di Wilayah 3T bersama School Development Program

Jakarta Guru merupakan sosok sentral di dalam institusi pendidikan yang sanggup menjalankan semangat anak didiknya untuk belajar, dan pada kelanjutannya bakal menambah mutu pendidikan. Namun, untuk meraih tujuan tersebut, mutu institusi pendidikan dan guru jadi segi penting dan secara berkala kompetensi profesi mereka kudu tetap diperbarui agar cocok perkembangan zaman dan sifat generasi.

Tantangan peningkatan kompetensi profesi ini secara umum dihadapi oleh para guru di daerah, terutama yang berada di lokasi 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Putera Sampoerna Foundation (PSF), sebuah institusi usaha sosial yang fokus pada pengembangan pendidikan, sejak 2001 sudah menjalankan berbagai inisiatif, juga kolaborasi bersama berbagai mitra strategis serta program-program yang dikembangkan secara internal sebagai respons pada tantangan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Dengan pengalaman tersebut, PSF memetakan permasalahan yang dialami oleh para guru di tempat 3T.

“Kami, PSF, percaya bahwa pendidikan adalah kunci penting untuk kemajuan sebuah bangsa. Tapi kita menyaksikan tersedia lebih dari satu persoalan yang kudu bersama-sama kita pecahkan,” demikian ungkap Chairman Board of Executives Putera Sampoerna Foundation George Yudistira Irawan ditemui pada Ramadan Media Gathering di Jakarta, Kamis (13/4).

Masalah peningkatan mutu pendidikan di Indonesia

Menurut dia, peningkatan mutu pendidikan di Indonesia tetap terbentur bersama lebih dari satu persoalan seperti sulitnya akses pengembangan profesi bagi guru, proses manajemen sekolah yang kurang akuntabel, dan kurangnya akses pendidikan berstandar internasional. PSF sudah memperhatikan keadaan ini dan berkomitmen menambahkan solusi untuk menambah mutu pendidikan Indonesia bersama menjalankan program School Development Outreach (SDO).

“Melalui program School Development Outreach, kita sudah merangkul 33.661 guru di lokasi 3T agar mereka lebih berdaya di dalam keterampilan mengajar, mengelola sekolah, dan pengembangan karir, agar nantinya bakal berdampak kepada para murid dan pendidikan secara umum,” malah dia.

Program SDO sendiri mempunyai tiga turunan kegiatan, yakni teacher learning center, lighthouse school program, serta guru binar. Masing-masing program dibuat untuk tantangan-tantangan yang dihadapi para guru.

3 turunan program SDO

Head of Program & Development, Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach Juliana mengatakan bahwa Teacher Learning Center merupakan organisasi belajar mandiri bersifat struktural dan sistematis yang dijalankan oleh guru terpilih sebagai solusi untuk menyikapi keterbatasan akses guru di dalam memperoleh layanan pengembangan profesi.

Sementara, Lighthouse School Program merupakan program peningkatan mutu sekolah secara holistik dan intensif untuk mewujudkan proses manajemen sekolah yang akuntabel. Sedangkan Guru Binar merupakan akses pelatihan guru lewat pelatihan terstruktur, terukur, cocok bersama kebutuhan, agar para guru peserta Guru Binar sanggup belajar kapan saja dan di mana saja secara daring.

“Keterbatasan akses pada mutu pelatihan guru adalah alasan kita menggelontorkan program-program ini,” kata Juliana.

Menurut Juliana, sampai selagi ini, ketiga program pengembangan guru PSF-SDO sudah menambahkan dampak positif dan berkesinambungan bagi para guru. Lighthouse School Program sudah berbagi praktik baik bagi peningkatan mutu guru di Indonesia kepada lebih dari 3.000 guru dan manajemen sekolah.

Selain itu, lebih dari 16.000 guru dan manajemen sekolah sudah memperoleh akses pengembangan profesi dari Teacher Learning Center. Juga, sampai selagi ini, lebih dari 11.000 guru sudah aktif memakai platform Guru Binar dan memfasilitasi lebih dari 40 kelas daring.

Manfaat yang dirasakan guru

Salah satu guru dari lokasi 3T, Hilda Ilmawati, mengaku bahwa “TLC dan Guru Binar banyak menambahkan bimbingan secara online agar lumayan menunjang guru-guru di tempat 3T.”

Program-program PSF-SDO terlalu dirasakan manfaatnya oleh Hilda sampai-sampai ia kini ditunjuk jadi Master Teacher TLC Karawang dan Guru Binar Ambassador PSF-SDO.

Sampai selagi ini, PSF-SDO sudah menunjang program peningkatan mutu pendidikan bersama para mitra yang tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga mancanegara. PSF-SDO menjalin kemitraan bersama Education New Zealand (ENZ) untuk menambahkan akses pelatihan kepada guru lewat Guru Binar.

Selain itu, lewat kemitraan bersama Bakti BCA PSF-SDO juga sudah menyelenggarakan program pengembangan guru di lokasi Jayapura, Banyuwangi dan Lombok Barat.

“Pendidikan adalah keliru satu kunci utama pendorong kemajuan bangsa. Perlunya penanganan konkret pada masalah-masalah pendidikan. Kami idamkan mengakibatkan seluruh pihak bersama-sama membangun pendidikan di Indonesia. Ini tanggung jawab bersama,” tutup George.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *